Thursday 23 October 2008

Pendidikan

Belajar dari Naruto

Banyak cara dan sarana yang bisa kita pakai untuk belajar. Kan, belajar gak harus di sekolah. Dimana saja kita bisa belajar, dan dari apa saja kita bisa ambil pelajaran. Salah satunya adalah dari komik.

Media hiburan yang banyak digemari, tidak hanya oleh anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun, suka baca komik. Yang pasti komik yang dibaca juga bervariasi. Mereka punya banyak alasan untuk baca komik. ada yang sekedar untuk hiburan, refreshing, mencari inspirasi, dan sebagainya. Apa pun alasannya, yang pasti kita harus bisa menempatkan komik hanya sebagai selingan saja. Jangan dijadikan sebagai hal yang utama, karena kalau sudah kecanduan bisa bahaya, terutama bagi anak-anak.

Tapi tidak semua komik itu buruk lho. Karena seperti judul diatas, dari komik kita bisa mengambil banyak pelajaran yang bagus. Salah satunya adalah serial Naruto.
Naruto adalah komik Jepang yang menceritakan tentang seorang anak yang menjadi sarang siluman Ruba ekor sembilan, siluman ganas yang sangat ditakuti orang-orang di desa Konoha. Karena tubuhnya dijadikan kurungan siluman ganas tersebut, sejak kecil ia harus merasakan kesendirian. Kedua orang tuanya entah dimana.

Di sekolah Ninja, naruto terkenal sebagai anak yang jail dan bodoh. Namun jailnya hanya sebagai ungkapan kesepiannya. Dan dia tidak berhenti berusaha, belajar keras agar dapat meraih cita-citanya. Naruto bercita-cita menjadi Hokage, kedudukan tertinggi dalam silsilah ninja.

Rasanya saya tidak perlu banyak basa-basi untuk menceritakan bagaimana Naruto itu, karena pasti pembaca sudah sangat paham dengan komik jepang tersebut. Karena memang komik tersebut sangat terkenal di Indonesia.

Yang bisa kita ambil pelajaran dari Naruto adalah semangat dan kerja kerasnya. Meski dijauhi dan dicap sebagai anak yang bodoh oleh semua orang, tetapi Naruto tidak pernah menyerah untuk terus berusaha dan belajar untuk meraih cita-citanya. Dan akhirnya ia menjadi salah seorang ninja yang cukup disegani oleh kawan maupun lawan.

Dan yang cukup menarik, adalah rasa persaudaraan dan kepeduliaan naruto kepada sesamanya. Salah satunya karena ia merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Ia merasakan kesendirian, penderitaan yang tidak ia inginkan sejak ia kecil. Dikucilkan oleh orang-orang disekitarnya, disepelekan, dan dibenci. Mestinya itu menjadi pelajaran bagi kita agar kita berfikir, jika kita menyakiti orang mestinya kita mencoba memposisikan diri kita menjadi orang yang kita sakiti tersebut. Dengan begitu kita akan bisa menumbuhkan rasa empati ketika kita melihat orang lain menderita.


Belajarlah dari banyak hal. Dan jadilah orang yang bijaksana dalam bersikap dan bertingkahlaku.

Aroedi bin Soer

No comments: